Mengelola piutang dengan akurat adalah kunci bagi kesehatan keuangan perusahaan. Namun, tidak jarang kita menemui situasi di mana saldo piutang pada neraca tidak sesuai dengan total faktur yang belum lunas.
Selisih piutang semacam ini dapat menimbulkan kebingungan dan mempengaruhi pengambilan keputusan bisnis. Jika Anda pengguna Accurate 5, memahami penyebab dan solusi untuk masalah ini sangat penting.
Daftar Isi Konten
TogglePenyebab Umum Selisih Piutang
Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya selisih piutang pada laporan neraca:
1. Transaksi Jurnal Umum Menggunakan Akun Piutang Usaha
Seringkali, selisih muncul karena adanya pencatatan transaksi melalui jurnal umum yang langsung mempengaruhi akun piutang usaha.
Misalnya, jika Anda mencatat penyesuaian atau transaksi lain yang melibatkan akun piutang tanpa melalui modul penjualan, hal ini dapat menyebabkan perbedaan antara saldo piutang di neraca dan total faktur belum lunas.
2. Kelebihan Bayar (Overpay)
Kelebihan pembayaran dari pelanggan yang belum dialokasikan atau dicatat dengan benar dapat menyebabkan selisih.
Misalnya, jika pelanggan membayar lebih dari jumlah yang seharusnya dan kelebihan tersebut belum ditangani dengan tepat, saldo piutang di neraca mungkin lebih rendah dibandingkan total faktur belum lunas.
3. Transaksi Faktur Penjualan dengan Mata Uang Asing yang Dikenakan PPN
Pada Accurate, transaksi faktur penjualan dalam mata uang asing yang dikenakan PPN dapat menyebabkan selisih. Hal ini karena nilai PPN ditampung dalam akun piutang dengan mata uang IDR, sementara nilai faktur utama dalam mata uang asing.
Perbedaan kurs dan penanganan PPN ini dapat menyebabkan perbedaan antara saldo piutang di neraca dan laporan faktur belum lunas.
Contoh Selisih Piutang dengan Faktur Belum Lunas di Neraca Accurate
Berikut ini beberapa contoh case terjadinya selisih piutang dengan faktur belum lunas di Accurate 5:
1. Contoh case pertama, ada selisih saldo akibat adanya pencatatan melalui jurnal umum. Nilai neraca Rp. 46.990.000 – nilai faktur belum lunas Rp. 18.990.000 maka ada selisih Rp. 28.000.000.


Jika seperti contoh di atas maka kita bisa buka rincian buku besar untuk piutang

2. Contoh case kedua, ada selisih saldo akibat adanya pencatatan lebih bayar dari pelanggan. Nilai neraca Rp. 12.300.000 – nilai faktur belum lunas Rp. 12.800.000 maka ada selisih Rp. 500.000. Ini terjadi karena ada kelebihan bayar dari customer.



3. Contoh case ketiga, ada piutang pajak atas penjualan dengan mata uang asing. Nilai neraca Rp. 12.306.684 – nilai faktur belum lunas Rp. 12.800.000 maka ada selisih Rp. 6.684. Ini terjadi karena ada penjualan mata uang asing yang kena PPN.



Tips Mencegah Terjadinya Selisih Piutang
Berikut ini beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk mencegah terjadinya selisih piutang pada laporan neraca:
- Standarisasi Proses Input Data: Pastikan bahwa semua transaksi penjualan dan penerimaan pembayaran dicatat melalui modul yang sesuai di Accurate untuk menghindari kesalahan.
- Pelatihan Rutin: Berikan pelatihan berkala kepada staf akuntansi mengenai prosedur pencatatan yang benar dan fitur-fitur Accurate.
- Rekonsiliasi Berkala: Lakukan rekonsiliasi secara rutin antara saldo piutang di neraca dan laporan faktur belum lunas untuk mendeteksi dan mengatasi terjadinya selisih sejak dini sehingga tidak menyebabkan permasalahan yang besar.
Kesimpulan
Memahami dan mengelola selisih piutang dengan tepat akan memastikan integritas laporan keuangan Anda. Jika Anda ingin memperdalam pemahaman dan keterampilan dalam menggunakan Accurate 5, bergabunglah dalam pelatihan yang diselenggarakan oleh Szeto Accurate Consultant.
Tim profesional kami selalu siap membantu Anda mengoptimalkan penggunaan Accurate untuk mendukung kesuksesan bisnis Anda. Hubungi customer service kami sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan jadwal pelatihan.