Konsultasi Gratis

Pitching adalah Presentasi Bisnis ke Investor, Bagaimana Tipsnya?

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on telegram
Share on linkedin
Pitching adalah

Kewirausahaan atau entrepreneurship adalah salah satu keterampilan yang penting. Berkat kreativitas dan pemikiran yang inovatif, tidak heran jika saat ini semakin banyak startup yang bermunculan dan berkembang. Namun, dalam kewirausahaan dan penciptaan start-up, pengusaha sering menghadapi persyaratan modal yang tidak mencukupi. Salah satu solusi untuk masalah ini adalah dengan pithcing menarik investor yang mau berinvestasi.

Apa Itu Pitching?

Pitching adalah presentasi bisnis kepada calon investor. Pitching dilakukan karena kebutuhan akan sumber daya. Sumber daya yang dipertimbangkan tidak selalu dikaitkan dengan sumber pembiayaan (modal). Selain untuk menambah modal, pitching juga dilakukan untuk menjalin relasi yang potensial, mendapatkan review dan feedback untuk pengembangan produk, serta menjadi wadah untuk belajar interpersonal skill dalam pitching ide bisnis di depan lebih banyak orang.

Pitching merupakan bagian penting dari kesuksesan bisnis sebagai pengusaha. Namun, banyak pengusaha gagal mencapai tujuan pitching. Penyebabnya bukan karena bisnis yang diajukan kurang menarik dan kurang potensial, tetapi gagal karena gagal melamar dengan benar. Sebab, seperti bisnis lainnya, startup juga perlu “dijual” dalam arti dihadirkan atau ditawarkan kepada banyak orang.

Hingga saat ini, setiap tahun semakin banyak wirausahawan khususnya di Indonesia. Tidak sedikit orang yang membuat startup yang membuat persaingan semakin ketat. Dengan demikian, keberhasilan kampanye menarik investor untuk berinvestasi dan membiayai bisnis menjadi sangat penting.

Jadi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan pitching? Apa bedanya dengan pitching dalam bisnis? Bagaimana teknik penyampaian yang benar? Apa konten yang dibutuhkan dalam pitch atau presentasi? Apa saja tips pitching untuk menghindari kesalahan dalam pitching bisnis? Temukan jawaban lengkap untuk pertanyaan-pertanyaan ini di artikel ini. Yuk, kita lihat bersama.

Menurut Marketing Craft, Pitching Artinya

Pitching adalah apa yang dilakukan seseorang untuk meyakinkan orang lain. Dalam dunia bisnis, pitching biasanya merupakan kesempatan yang digunakan untuk meyakinkan “pelanggan” (prospek, pelanggan, mitra bisnis, atau calon investor). Biasanya metode yang digunakan dalam pitching adalah dengan menggunakan presentasi singkat untuk meyakinkan pihak yang ingin diyakinkan.

Contoh penerapan pitching adalah ketika Anda menawarkan produk bisnis Anda kepada calon pelanggan, klien, mitra bisnis, atau calon investor. Dalam pitch, penting untuk memberi audiens gambaran yang jelas tentang rencana atau tujuan keuntungan. Untuk mendukung hal tersebut, penting juga untuk menyediakan data berdasarkan penelitian yang telah dilakukan sebelumnya.

Baca juga:  Kode Settlement EDC BRI, Password dan Cara Menggunakannya

Kesalahan Dalam Pitching Bisnis

Beberapa kesalahan pitch bisnis yang sering dilakukan adalah sebagai berikut:

  1. Struktur pengiriman kurang menarik
    Kesalahan pertama saat mempromosikan bisnis adalah struktur pengirimannya tidak menarik. Sebelum presentasi, biasakan diri Anda dengan struktur dan alur cerita presentasi, dan juga jangan ragu untuk meminta pendapat rekan atau atasan. Karena storyline merupakan bagian penting saat mempresentasikan produk kepada calon konsumen, terutama saat pitching. Sehingga calon pelanggan dapat memahami ide produk dan bisnis, mengkomunikasikannya dengan jelas, runtut dan mudah untuk dipahami.
  2. Kurangnya penelitian yang mendalam
    Kesalahan kedua saat mempromosikan bisnis adalah kurangnya riset yang mendalam. Sebelum mempresentasikan produk ke klien potensial, telitilah dengan cermat. Karena persiapan yang matang adalah salah satu kunci untuk membuat Anda merasa lebih percaya diri saat berbicara dengan calon klien.
  3. Terlalu banyak informasi yang dikirim
    Kesalahan pitching ketiga adalah terlalu banyak informasi. Waktu yang dialokasikan untuk pitching biasanya tidak banyak. Jadi gunakan waktu Anda secara efektif dan efisien dengan memberikan informasi yang proporsional, tidak berlebihan. Hal ini dapat dilakukan dengan menyortir informasi yang akan dikirimkan. Hindari juga memberikan informasi yang dapat menimbulkan kesalahpahaman.
  4. Kurangnya Latihan Presentasi
    Kesalahan keempat dalam pitching bisnis adalah kurangnya latihan presentasi. Meski terlihat sepele, nyatanya kurangnya latihan sangat berpengaruh saat submit. Jika Anda sudah berlatih sebelumnya, Anda akan terbiasa berbicara di depan banyak orang tanpa merasa tidak nyaman, dan Anda akan lebih fleksibel dan mampu menyerap materi presentasi.

Tips Pitching Presentasi Bisnis

Berikut beberapa tips pitching yang bisa Anda lakukan:

  1. Mengetahui masalah calon klien
    Tip pitching pertama dan terpenting adalah mengetahui kebutuhan, harapan, dan tantangan yang dihadapi calon klien. Mengetahui hal tersebut, bahan pakan yang dibuat tentu lebih akurat.
  2. Lebih dekat dengan calon pelanggan
    Tip pitching kedua adalah untuk lebih dekat dengan klien potensial. Cobalah untuk menempatkan diri Anda dalam situasi yang sama dan tunjukkan empati. Dengan cara ini, calon pelanggan akan merasa lebih dekat dengan Anda yang memahami perasaan mereka.
  3. Jangan lupa mendapatkan teknis
    Tip pitching ketiga adalah mengingat latar belakang teknis Anda. Hal ini karena pertanyaan teknis sering dilupakan, padahal penting dan penting untuk diingat. Oleh karena itu, pastikan semua dokumen presentasi telah disiapkan dan dapat ditampilkan meskipun tanpa listrik dan koneksi internet.
  4. Temukan sesuatu yang menarik
    Tip pitching keempat adalah memulai dengan sesuatu yang menarik. Saat memulai presentasi pitching untuk klien potensial, pastikan untuk memulai dengan sesuatu yang menarik. Misalnya, tunjukkan statistik yang luar biasa atau cerita lucu yang menggelitik. Setelah berhasil menarik perhatian mereka, saatnya tampil meyakinkan dengan menjual unique value proposition (USP) Anda.
  5. Gunakan proposisi nilai unik Anda
    Tip pitching #5: Gunakan proposisi nilai unik Anda. UVP adalah bentuk penjelasan, pernyataan atau detail tentang hal-hal yang membuat produk Anda berbeda dari produk lain. Dengan menggunakan CWP, Anda dapat mencoba menarik perhatian calon pelanggan agar tidak beralih ke pesaing Anda.
  6. Komunikasikan ide dan informasi dengan jelas
    Tip pitching keenam adalah mengkomunikasikan ide dan informasi dengan jelas. Tidak hanya tentang konten, cara berbicara juga dapat mempengaruhi penilaian calon pelanggan. Dengan demikian, tidak ada salahnya melatih keterampilan berbicara di depan umum untuk mengkomunikasikan ide dan informasi secara jelas.
  7. Tunjukkan manfaat produk dengan jelas
    Kiat ketujuh untuk pitching adalah menunjukkan secara visual manfaat produk. Daripada membahas fitur yang tidak terlalu penting, lihat kembali masalah yang dihadapi pelanggan Anda dan bagaimana produk Anda bisa menjadi jawaban atas masalah tersebut. Manfaat produk nyata tentunya akan lebih diterima dan menjadi nilai plus.
  8. Gunakan kata ganti orang kedua
    Tip pitching kedelapan adalah menggunakan kata ganti orang kedua. Saat melakukan presentasi, usahakan untuk mengganti orang pertama dengan orang kedua, misalnya Anda, Anda, teman, saudara, dll. Dengan cara ini, calon pelanggan akan merasa lebih dekat.
  9. Pastikan durasi tidak terlalu lama
    Tips penyajian yang kesembilan adalah memastikan waktu penyajian tidak terlalu lama. Calon klien biasanya memiliki keterbatasan waktu karena berbagai aktivitas yang tidak bisa ditinggalkan. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan dan memastikan durasi pemberian pakan tidak terlalu lama. Memberikan materi presentasi yang telah disiapkan sebelumnya secara ringkas, padat dan jelas.
  10. Selesaikan ajakan bertindak
    Tip pitching kesepuluh adalah mengakhiri dengan ajakan bertindak. Ingatlah untuk selalu mengucapkan ajakan bertindak (CTA) di akhir presentasi Anda. Hal ini sangat penting agar calon klien mengetahui langkah apa yang harus diambil selanjutnya. Namun, CTA juga dapat disisipkan di awal atau tengah presentasi sesuai kebutuhan.
  11. Jangan lupa follow up
    Tip kesebelas untuk pitching – jangan lupa untuk mengikuti berita. Salah satu hal yang sering diabaikan adalah proses follow up atau mengetahui minat calon konsumen terhadap produk yang ditawarkan. Padahal, proses follow up bisa menjadi salah satu kunci untuk mengubah leads menjadi pelanggan. Hal ini disebabkan karena tidak semua orang langsung tertarik pada pandangan pertama, sehingga ada kemungkinan klien potensial akan menjadi klien resmi setelah kontak berulang kali.
Baca juga:  Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21

Pitch deck adalah

Pitch deck adalah presentasi singkat yang memberikan gambaran tentang rencana bisnis Anda. Dengan presentasi, Anda memiliki kesempatan untuk menjelaskan kepada calon investor seperti apa produk Anda dan membuat mereka tertarik untuk memberikan pendanaan.

Di sisi lain, presentasi dapat digunakan tidak hanya untuk menjelaskan produk, tetapi juga untuk menjelaskan rencana bisnis saat bertemu dengan perusahaan lain untuk kolaborasi atau pihak lain yang berpotensi menjadi co-founder.

Dengan demikian, penyajian tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Selain menempatkan informasi penting, tampilan dek presentasi juga harus semenarik mungkin. Biasanya presentasi dibuat menggunakan berbagai alat seperti PowerPoint, KeyNote atau Prezi. Dengan cara ini, slide dengan informasi tentang bisnis Anda dapat terlihat lebih menarik dan tidak monoton.

Baca juga:  Kursus Accurate Offline di Jakarta

Konten yang diperlukan Dalam Presentasi

Setelah memahami arti dari pitch deck, langkah selanjutnya adalah membiasakan diri dengan isi konten yang wajib dalam presentasi. Menurut Forbes, ada tiga hal yang membuat sebuah presentasi menarik perhatian, yaitu:

  • Tampilan sederhana
  • Meyakinkan
  • Tujuan bisnis yang realistis

Sementara itu, seperti dikutip Slidebean, jumlah slide yang ideal untuk sebuah presentasi adalah sekitar sepuluh slide dengan konten yang dibutuhkan dalam presentasi sebagai berikut:

  • Judul
  • Masalah di mana perusahaan itu ada
  • Nilai lebih yang ditawarkan oleh perusahaan
  • Ukuran pasar
  • Model bisnis yang direalisasikan
  • Rencana pemasaran
  • Analisis persaingan bisnis saat ini
  • Manajemen tim
  • Prakiraan Keuangan
  • Apa yang telah dilakukan dan apa yang akan dilakukan jika dana diberikan

Namun meskipun ini merupakan konten wajib dalam pitch deck, namun isi dari pitch deck tentunya dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

Adanya konsep pitching merupakan peluang untuk menarik lebih banyak audiens, mulai dari klien, calon investor bahkan mitra bisnis. Namun, pitching tidak selalu berjalan mulus dan menghasilkan kolaborasi yang menjanjikan. Oleh karena itu, penting untuk memahami arti dari pitching, mengenali dan mengenali kesalahan pitching, mempraktikkan berbagai tip pitch yang bermanfaat, memahami apa yang dimaksud dengan presentasi, dan memasukkan berbagai konten yang diperlukan dalam presentasi.

Demikian penjelasan tentang pengertian pitching dalam bisnis, teknik pitch yang benar, tips pitching agar tidak terjadi kesalahan dalam bisnis pitching, pengertian pitch deck dan konten yang diperlukan. Anda bisa langsung mempraktekkan sebelas tips penyajian yang ampuh dalam melakukan pitching.

Share on whatsapp
Share on facebook
Share on telegram
Share on linkedin
Ahmad Yani
Ahmad Yani

CEO at Szeto Accurate Consultants | Accounting Service | Digital Business Transformation | Business Integrator | System Integrator

Artikel Terkait &

Saatnya mengalihkan perhatian ke arah pertumbuhan bisnis Anda

Izinkan kami mempercepat dan mengotomatisasi proses akuntansi serta keuangan bisnis, memastikan Anda terus berkembang dengan keyakinan penuh.