Mengetahui Pengakuan Pendapatan Dalam Akuntansi

Mengetahui Pengakuan Pendapatan Dalam Akuntansi
Permudah Pembukuan Akuntansi dengan Training Accurate dari Szeto!

Optimalkan akuntansi bisnis Anda dengan Training Accurate dari Szeto Accurate Consultants. Dapatkan pelatihan profesional dan kuasai fitur Accurate Online. Coba demo sekarang dan rasakan manfaatnya!

Prinsip pengakuan pendapatan mengharuskan perusahaan mengakui pendapatan saat pendapatan tersebut telah direalisasikan dan saat telah diterima/didapatkan. Pada dasarnya, pendapatan merupakan salah satu bagian dalam laporan laba rugi. Berikut ini penjelasan lengkap mengenai pengakuan pendapatan dalam dunia akuntansi. 

Pengertian Pengakuan Pendapatan

Pengakuan pendapatan adalah pencatatan jumlah uang secara resmi ke dalam metode pembukuan sehingga jumlah tersebut terefleksi dalam statemen keuangan. Pendapatan hanya diakui jika memenuhi mutu keterukuran dan keterandalan. 

Prinsip pengakuan pendapatan (revenue recognition principle) memastikan bahwa pendapatan diakui pada saat direalisasi atau bisa direalisasi dan dihasilkan. Pendapatan dari penjualan produk diakui pada tanggal penjualan (tanggal penyerahan terhadap pelanggan).

  •  Pendapatan dari pemberian jasa diakui saat jasa sudah diberi dan bisa ditagih.
  • Pendapatan dari membolehkan pihak lain untuk menerapkan aktiva perusahaan, seperti bunga, sewa, dan royalti diakui dengan berjalannya waktu atau saat aktiva diterapkan.
  • Pendapatan dari penjualan aktiva kecuali produk diakui pada tanggal penjualan.
Baca juga:  Bukti Pemotongan Pajak Penghasilan Pasal 21

Pengakuan Pendapatan Saat Penjualan (Penyerahan)

Pendapatan dari kegiatan pabrikasi serta penjualan biasanya diakui saat penjualan , namun ada tiga kondisi yang bisa memunculkan persoalan, yaitu:

1. Penjualan dengan perjanjian beli kembali

Bila terdapat perjanjian beli kembali dengan harga tertentu dan harga ini bisa menutup segala biaya persediaan ditambah biaya kepemilikan yang terkait. Maka persediaan dan kewajiban yang terkait harus tetap ada pada pembukuan penjual. Dengan kata lain tidak terjadi penjualan.

2. Penjualan dengan hak retur

Tersedia tiga cara pengakuan pendapatan alternatif jika penjual menanggung risiko kepemilikan yang berkepanjangan sebab pengembalian produk, antara lain: 

  • Tidak mencatat penjualan hingga semua hak retur habis masa berlakunya.
  • Mencatat penjualan tapi mengurangi jumlah penjualan dengan estimasi retur di masa depan.
  • Mencatat penjualan serta memperhitungkan retur ketika terjadi penjualan.
Baca juga:  Perbedaan antara Accurate 4 dan Accurate 5

3. Trade Loading dan Channel Stuffing

Trade loading adalah praktik yang mencoba menampilkan penjualan, laba, dan pangsa pasar yang sesungguhnya tidak mereka miliki. Perusahaan membujuk para pedagang besar yang menjadi pelanggan mereka untuk membeli lebih banyak produk dari pada yang bisa mereka jual kembali dengan cepat.

Channel stuffing adalah praktik yang sama namun dilakukan dalam industri perangkat lunak komputer. Hal ini dilakukan ketika produsen perangkat lunak ingin meningkatkan pundi keuangannya secara licik. Oleh karena itu, kedua praktik ini tidak boleh dilakukan.

Pengakuan Pendapatan Sebelum Penyerahan

Kontrak jangka panjang seperti kontrak dengan kontraktor, pengembang pesawat terbang, sering diartikan bahwa penjual (kontraktor) bisa menagih pembeli pada selang waktu tertentu sesuai kesepakatan atau saat berbagai tahap dari proyek itu sudah terselesaikan sesuai target. Ada dua cara menerapkan akuntansi kontrak jangka panjang yaitu:

Baca juga:  Invoice Template: Download Template Faktur Format Excel dan PDF

1. Metode Presentasi Penyelesaian

Metode akuntansi ini diterapkan bila estimasi progress, pendapatan, serta tarif telah sesuai dan seluruh persyaratan berikut ini telah terpenuhi:

  • Kontrak telah memastikan hak-hak yang bisa dipaksakan pelegalannya mengenai barang atau jasa yang akan diterima, imbalan yang dipertukarkan, serta metode dan syarat penyelesaian.
  • Pembeli memenuhi segala kewajiban dalam kontrak dan kontraktor juga melakukan kewajiban kontraktual.

2. Metode Biaya ke Biaya

Berdasarkan metode ini, tingkat penyelesaian ditetapkan dengan membandingkan biaya yang telah dikeluarkan dengan taksiran terkini mengenai jumlah sempurna dari tarif yang diinginkan untuk bisa menyelesaikan suatu proyek.

Sebagian dari biaya yang dikeluarkan, khususnya pada tahap awal kontrak, wajib dilupakan dalam menggunakan metode ini, sebab tidak secara langsung berkaitan dengan usaha yang dicurahkan untuk kontrak tersebut. Berbagai biaya ini mencakup biaya subkontrak untuk pekerjaan yang masih dilakukan dan standar penerapan bahan yang belum diproduksi.

Picture of Ahmad Yani
Ahmad Yani

CEO at Szeto Accurate Consultants | Accounting Service | Digital Business Transformation | Business Integrator | System Integrator

Artikel Terkait

Saatnya mengalihkan perhatian ke arah pertumbuhan bisnis Anda

Izinkan kami mempercepat dan mengotomatisasi proses akuntansi serta keuangan bisnis, memastikan Anda terus berkembang dengan keyakinan penuh.