Biaya pengiriman barang atau ongkos kirim mengacu pada pengeluaran yang terkait dengan pemindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain. Biaya ini biasanya ditanggung oleh penjual kepada pembeli dalam transaksi jual beli online maupun offline. Biaya ini mencakup berbagai elemen, antara lain yaitu:
- Biaya transportasi: Biaya yang terkait dengan penggunaan moda transportasi, seperti truk, kapal, pesawat, dan kereta api yang digunakan untuk mengangkut barang.
- Biaya pengemasan: Biaya untuk bahan dan tenaga kerja yang digunakan untuk mengemas barang agar tetap aman selama proses pengiriman.
- Biaya pergudangan: Biaya untuk menyimpan barang di gudang sebelum barang dikirimkan ke pembeli.
- Biaya asuransi: Biaya untuk melindungi barang dari kehilangan, kerusakan, atau pencurian selama proses pengiriman.
- Biaya administrasi: Biaya untuk mengelola proses pengiriman dan distribusi, seperti biaya penggajian staf logistik dan biaya sistem informasi.
Daftar Isi Konten
ToggleMetode Menghitung Biaya Pengiriman Barang
Berikut ini beberapa pilihan metode yang umum dan bisa Anda gunakan untuk menghitung biaya pengiriman barang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda:
1. Metode Berdasarkan Jarak
Metode ini menghitung ongkos kirim berdasarkan jarak yang ditempuh oleh barang dimana semakin jauh jaraknya maka akan semakin tinggi biayanya.
Kelebihan:
- Mudah dipahami dan diterapkan.
- Cocok untuk pengiriman jarak dekat dengan moda transportasi darat.
Kekurangan:
- Kurang akurat untuk pengiriman jarak jauh dengan moda transportasi yang berbeda atau kondisi jalan yang bervariasi.
- Tidak mempertimbangkan faktor lain seperti berat dan dimensi barang.
Contoh:
Perusahaan A ingin mengirim 1 ton barang dari gudang di Jakarta ke toko di Bandung dengan jarak tempuh 150 km. Jika menggunakan truk dengan tarif Rp 5.000 per kilometer, maka biaya pengirimannya adalah:
Biaya Pengiriman = Tarif per Kilometer x Jarak Tempuh
= Rp 5.000/km x 150 km
= Rp 750.000
2. Metode Berdasarkan Berat
Metode ini menghitung ongkos kirim berdasarkan berat barang dimana semakin berat barangnya maka akan semakin tinggi biayanya.
Kelebihan:
- Cocok untuk pengiriman dengan moda transportasi udara yang menghitung biaya berdasarkan berat.
- Mempertimbangkan berat barang dalam perhitungan biaya.
Kekurangan:
- Kurang akurat untuk barang dengan dimensi yang besar atau jenis barang yang berbeda.
- Tidak mempertimbangkan faktor lain seperti jarak tempuh.
Contoh:
Perusahaan B ingin mengirim paket seberat 5 kg dari Jakarta ke Surabaya dengan menggunakan jasa penerbangan. Jika tarif pengiriman udara adalah Rp 10.000 per kilogram, maka biaya pengirimannya adalah:
Biaya Pengiriman = Tarif per Kilogram x Berat Barang
= Rp 10.000/kg x 5 kg
= Rp 50.000
3. Metode Berdasarkan Dimensi
Metode ini menghitung ongkos kirim berdasarkan dimensi barang (panjang, lebar, dan tinggi) dimana semakin besar dimensi barangnya maka akan semakin tinggi biayanya.
Kelebihan:
- Akurat untuk barang dengan dimensi yang besar atau bentuk yang tidak biasa.
- Mempertimbangkan dimensi barang dalam perhitungan biaya.
Kekurangan:
- Lebih kompleks untuk dihitung dibandingkan metode jarak dan berat.
- Tidak mempertimbangkan faktor lain seperti jarak tempuh dan berat barang.
Contoh:
Perusahaan C ingin mengirim mesin industri dengan dimensi 2 meter x 1 meter x 0,5 meter dari Semarang ke Medan dengan menggunakan truk. Jika tarif pengiriman darat berdasarkan dimensi adalah Rp 50.000 per meter kubik, maka biaya pengirimannya adalah:
Biaya Pengiriman = Tarif per Kubik Meter x Dimensi Barang
= Rp 50.000/m3 x (2 m x 1 m x 0,5 m)
= Rp 50.000/m3 x 1 m3
= Rp 50.000
4. Metode Kombinasi
Metode ini menggabungkan beberapa faktor, seperti jarak, berat, dan dimensi, untuk menghitung ongkos kirim barang.
Kelebihan:
- Menggabungkan beberapa faktor (jarak, berat, dimensi) untuk mendapatkan perkiraan biaya yang lebih akurat.
- Cocok untuk berbagai jenis pengiriman dengan moda transportasi yang berbeda.
Kekurangan:
- Memerlukan data dan perhitungan yang lebih kompleks.
Contoh:
Perusahaan D ingin mengirim 2 ton barang dengan dimensi 1 meter x 0,5 meter x 0,5 meter dari Yogyakarta ke Denpasar dengan menggunakan kapal laut. Jika tarif pengiriman laut berdasarkan kombinasi jarak, berat, dan dimensi adalah Rp 7.000 per kilometer per kilogram per meter kubik, dan jarak tempuhnya 800 km, maka biaya pengirimannya adalah:
Biaya Pengiriman = (Tarif per Kilometer x Jarak Tempuh) x (Berat Barang x Dimensi Barang)
= (Rp 7.000/km/kg/m3 x 800 km) x (2 ton x 1 m3)
= (Rp 5.600.000/kg/m3 x 800 km) x (2.000 kg x 1 m3)
= Rp 8.960.000