Site icon Szeto Accurate Consultants

Dasar Akuntansi yang Wajib Pemula Tahu!

Dasar Akuntansi

Dasar Akuntansi

Akuntansi merupakan disiplin ilmu yang dapat diterapkan di berbagai bidang. Setiap kegiatan membutuhkan pengetahuan akuntansi baik dalam kegiatan individu maupun perusahaan. Mari kita pelajari bersama mengenai dasar dasar akuntansi secara lengkap + pdf bersama di Szeto Consultant, Jasa Training Accurate.

Pengertian Akuntansi Menurut Para Ahli

Pengertian Akuntansi Menurut Soemarso Slamet Rahardjo:
Akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan menyajikan informasi ekonomi, memungkinkan penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas dibuat oleh mereka yang menggunakan informasi tersebut.

Pengertian Akuntansi Menurut Statement of Accounting Principles Board No 4 (1970):
Akuntansi adalah kegiatan yang berkaitan dengan penyediaan jasa. Fungsinya adalah untuk memberikan informasi kuantitatif, terutama yang bersifat keuangan, tentang badan usaha, yang dirancang untuk berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi yang semakin banyak.

Diharapkan informasi ekonomi yang diperoleh sebagai hasil akuntansi akan berguna dalam menilai dan mengambil keputusan dalam kaitannya dengan entitas ekonomi yang bersangkutan.

Fungsi dan Penggunaan Dasar Akuntansi

Akuntansi sering disebut sebagai bahasa komunikasi antar perusahaan yang membutuhkan pelaporan keuangan bagi stakeholders. Pihak-pihak yang membutuhkan hasil proses akuntansi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

  1. Pihak Internal

    Yakni, pengelola perusahaan (own management). Manajemen membutuhkan laporan akuntansi untuk proses perencanaan, persiapan dan kebijakan perusahaan. Pesta dalam ruangan meliputi: Eksekutif perusahaan (manajer, direktur dan manajemen).

  2. Pihak Eksternal

    Pihak eksternal terdiri dari:
    A. Penanam Modal (Investor)
    B. Calon investor (Pemegang Saham, Calon Penanam Modal)
    C. Bank dan Pemasok (Leveransir)
    D. Instansi pemerintah dan Federasi Serikat Pekerja

Pihak eksternal membutuhkan informasi untuk mengukur hasil bisnis perusahaan saat ini dan prospek bisnis masa depan sebagai dasar pengambilan kebijakan investasi modal.

Bidang / Jenis Akuntansi

Bidang akuntansi dibagi menjadi beberapa bagian, antara lain:

Jenis-jenis Perusahaan

Berdasarkan kegiatan dan hasil yang diperoleh, perusahaan dapat dibagi menjadi tiga yaitu:

11 Prinsip Dasar Akuntansi

Prinsip akuntansi adalah asumsi, aturan dan konsep yang berlaku untuk akuntansi. Prinsip-prinsip akuntansi menjadi pedoman dalam penyusunan laporan keuangan yang andal dan akurat.

Tujuan penggunaan prinsip akuntansi ini adalah untuk memastikan konsistensi antara pengguna akuntansi. Dengan demikian, ikhtisar informasi keuangan dapat membandingkan dan memenuhi kebutuhan pengguna informasi. Prinsip akuntansi meliputi:

  1. Kelangsungan Usaha (going concern)

    Diasumsikan bahwa perusahaan beroperasi dan selalu beroperasi secara terus menerus.

  2. Badan Usaha (Business Entity)

    Organisasi atau perusahaan adalah bagian yang terpisah antara perusahaan dan pemilik organisasi, perusahaan atau individu. Transaksi keuangan yang melibatkan badan hukum bisnis tidak boleh dicampur dengan pemilik dan ada garis pemisah yang jelas.

  3. Periode Pelaporan Akuntansi (Accounting Period)

    Batas waktu harus ditetapkan dan diterapkan setiap tahun karena bisnis perusahaan sedang berlangsung, oleh karena itu proses pelaporan keuangan perlu dibagi ke dalam periode tertentu.

  4. Satuan Pengukuran (Unit of Measurement)

    Semua peristiwa atau transaksi diukur dalam satuan moneter karena hasil akhir dari proses akuntansi adalah laporan keuangan. Keseragaman pengukuran harus sama (jika suatu transaksi diukur dalam nilai rupiah, maka transaksi lainnya juga diukur dalam nilai rupiah).

  5. Biaya Historis (Historical Cost)

    Jumlah uang yang dikeluarkan dalam suatu transaksi adalah jumlah yang digunakan sebagai dasar untuk mengenali barang dan jasa yang dikeluarkan atau dengan kata lain pembelian barang dan jasa diakui sebesar jumlah uang yang dikeluarkan untuk pembelian barang dan jasa tersebut.

  6. Pengungkapan Informasi Secara Penuh (Full Disclousure)

    Semua peristiwa harus diungkapkan kepada publik agar laporan posisi keuangan dan hasil usaha perusahaan tidak menyesatkan pengguna laporan keuangan.

  7. Konsistensi (Consistency)

    Dalam akuntansi, Anda dapat menggunakan beberapa metode, misalnya dalam penilaian persediaan dan penyusutan aset tetap, prinsip ini mengharuskan perusahaan untuk konsisten dalam metode yang digunakan. Tujuan dari konsep ini adalah untuk dapat membandingkan laporan keuangan untuk beberapa periode.

  8. Konservatif (Conservatisme)

    Konsep ini didasarkan pada keyakinan bahwa kerugian mungkin terjadi, tetapi keuntungan yang belum direalisasi tidak diharapkan. Tujuan utama untuk mencegah pernyataan laba bersih yang berlebihan.

  9. Bukti Transaksi yang Objektif (Objective Evidence)

    Dalam proses akuntansi diperlukan adanya bukti transaksi yang objektif dan dapat diverifikasi.

  10. Perbandingan Beban Dengan Pendapatan (Matching Expense with Revenue)

    Untuk mengetahui sejauh mana kemajuan perusahaan, maka perlu membandingkan atau mengurangi semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan pendapatan dan total pendapatan yang diterima perusahaan selama periode pelaporan.

  11. Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition)

    Pengakuan pendapatan atau realisasi penerimaan uang tidak selalu bersamaan dengan penyerahan barang/jasa, sehingga diperlukan suatu konsep untuk mengukurnya. Pengakuan Pendapatan dalam akuntansi diakui dalam dua cara:

Seperti itulah dasar akuntansi yang wajib Anda ketahui sebagai seorang akuntan maupun Anda seorang pemula yang sedang belajar mengenai akuntansi.

Download Modul Dasar Akuntansi PDF

Jika Anda ingin mengunduh informasi mengenai dasar akuntansi secara lebih detail, silakan bisa melalui link berikut ini:

Modul Dasar Akuntansi.pdf

Exit mobile version