Dalam dunia akuntansi, setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa maupun dagang, menjalankan proses yang disebut siklus akuntansi. Siklus ini melibatkan berbagai tahap yang bertujuan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan menyajikan informasi keuangan secara akurat. Perbedaan antara perusahaan jasa dan perusahaan dagang terletak pada jenis kegiatan operasionalnya. Kami akan menjelaskan contoh siklus akuntansi jenis perusahaan jasa dan dagang ini secara sederhana namun lengkap.
Daftar Isi Konten
ToggleApa Itu Siklus Akuntansi?
Siklus akuntansi adalah proses yang sistematis untuk mencatat transaksi keuangan suatu perusahaan mulai dari transaksi pertama hingga penyusunan laporan keuangan. Siklus ini membantu perusahaan memahami kondisi keuangan mereka secara keseluruhan.
Langkah-Langkah Umum Siklus Akuntansi
Baik perusahaan jasa maupun dagang memiliki tahapan siklus akuntansi yang hampir serupa, yaitu:
- Identifikasi dan Analisis Transaksi
- Pencatatan Jurnal
- Posting ke Buku Besar
- Neraca Saldo
- Ajustemen
- Neraca Saldo Setelah Penyesuaian
- Penyusunan Laporan Keuangan
- Penutupan Buku
- Neraca Saldo Setelah Penutupan
Meski tahapan dasarnya sama, ada perbedaan dalam detail pencatatan antara perusahaan jasa dan dagang.
Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa adalah perusahaan yang memberikan layanan, bukan produk fisik. Contohnya adalah perusahaan konsultan, salon, atau penyedia jasa keuangan.
- Identifikasi dan Pencatatan Transaksi
Misalnya, sebuah perusahaan konsultan mendapatkan pendapatan dari memberikan jasa konsultasi. Pendapatan tersebut akan dicatat dalam jurnal sebagai Pendapatan Jasa. - Posting ke Buku Besar
Setiap transaksi yang telah dicatat dalam jurnal akan dipindahkan ke buku besar sesuai dengan jenis akun (pendapatan, beban, dll). - Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah seluruh transaksi dicatat dan dilakukan penyesuaian, perusahaan akan menyusun laporan keuangan seperti Laporan Laba Rugi, Neraca, dan Laporan Arus Kas. Dalam laporan laba rugi, pendapatan yang dihasilkan akan dikurangi dengan beban seperti gaji karyawan, sewa, dan lain-lain. - Penutupan Buku
Pada akhir periode, akun pendapatan dan beban akan ditutup dan saldo akan dibawa ke akun modal.
Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Dagang
Perusahaan dagang berbeda dari perusahaan jasa karena mereka membeli dan menjual barang fisik. Contoh perusahaan dagang adalah toko grosir, pengecer, atau distributor.
- Identifikasi dan Pencatatan Transaksi
Perusahaan dagang mencatat transaksi pembelian barang dari pemasok dan penjualan barang ke pelanggan. Misalnya, jika sebuah toko membeli stok produk seharga Rp10.000.000, maka transaksi ini akan dicatat sebagai Pembelian. - Akun Persediaan dan Harga Pokok Penjualan (HPP)
Dalam perusahaan dagang, akun persediaan barang dan Harga Pokok Penjualan (HPP) sangat penting. Setiap penjualan yang terjadi akan mengurangi persediaan dan dicatat sebagai HPP, yang dihitung sebagai biaya untuk mendapatkan barang yang dijual. - Penyusunan Laporan Keuangan
Setelah seluruh transaksi dicatat, perusahaan dagang menyusun laporan keuangan. Salah satu komponen penting adalah laporan laba rugi, di mana penjualan dikurangi dengan HPP dan biaya operasional lainnya untuk menentukan laba bersih. - Penutupan Buku
Setelah laporan keuangan selesai disusun, langkah terakhir adalah penutupan buku, di mana semua akun pendapatan dan beban ditutup dan saldo akhir dimasukkan ke akun modal.
Perbedaan Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa dan Dagang
Meskipun tahapan siklus akuntansi pada perusahaan jasa dan dagang hampir sama, perbedaan utamanya terletak pada adanya persediaan barang dan HPP di perusahaan dagang. Perusahaan jasa tidak memerlukan pencatatan persediaan, sementara perusahaan dagang harus mencatat setiap perubahan stok barang yang dimiliki.
Siklus akuntansi adalah proses yang penting untuk memastikan bahwa semua transaksi keuangan dicatat dengan benar dan laporan keuangan dapat disusun secara akurat. Perusahaan jasa dan dagang memiliki siklus akuntansi yang serupa, namun terdapat perbedaan dalam pencatatan persediaan dan HPP untuk perusahaan dagang.
Pemahaman yang baik tentang siklus akuntansi akan membantu akuntan dalam mengelola keuangan perusahaan dengan lebih efektif.