Szetoaccurate.com – Dalam dunia bisnis dan investasi, memahami efektivitas penggunaan modal adalah hal yang sangat penting. Salah satu cara untuk mengukur hal ini adalah melalui ROCE ratio atau pengembalian atas modal yang digunakan. Artikel ini akan membahas pengertian, rumus, dan cara menghitung ROCE ratio, serta mengapa perhitungan metrik ini penting bagi perusahaan Anda.
Daftar Isi Konten
ToggleApa Itu ROCE Ratio?
ROCE ratio (Return on Capital Employed) adalah salah satu indikator keuangan yang digunakan untuk mengevaluasi efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba dari modal yang digunakan. ROCE sering dianggap lebih komprehensif dibandingkan metrik profitabilitas lainnya, karena mempertimbangkan modal total yang digunakan dalam operasi bisnis, termasuk utang dan ekuitas.
Sebagai gambaran, ROCE membantu Anda memahami seberapa baik perusahaan menggunakan sumber daya yang tersedia untuk menciptakan nilai bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
Rumus dan Cara Menghitung ROCE Ratio
Menghitung ROCE ratio cukup sederhana dengan rumus berikut:
ROCE = (EBIT : Capital Employed) × 100
Di mana:
- EBIT (Earnings Before Interest and Taxes) adalah laba sebelum bunga dan pajak, yang mencerminkan hasil operasional perusahaan tanpa memperhitungkan pengaruh biaya pendanaan. EBIT ini dapat ditemukan dalam laporan laba rugi perusahaan.
- Capital employed adalah total modal yang digunakan, yaitu total aset dikurangi kewajiban lancar. Informasi ini biasanya tersedia dalam neraca perusahaan.
Contoh perhitungan:
Jika EBIT adalah Rp 500 juta dan Capital Employed adalah Rp 2 miliar, maka nilai ROCE ratio perusahaan yaitu:
ROCE = (500.000.000 : 2.000.000.000) × 100% = 25%
Artinya, perusahaan menghasilkan 25% laba dari setiap rupiah modal yang digunakan.
Mengapa Perhitungan ROCE Ratio Penting bagi Perusahaan
ROCE ratio memiliki peran penting dalam analisis keuangan dan strategi bisnis. Berikut penjelasan lebih rincinya:
1. Menilai Profitabilitas Operasional
ROCE memberikan gambaran tentang seberapa efektif perusahaan menghasilkan laba dari modal yang digunakan dalam operasi bisnis. Jika ROCE tinggi, ini menunjukkan bahwa modal dimanfaatkan secara maksimal untuk menciptakan nilai. Sebaliknya, ROCE rendah bisa menjadi indikasi bahwa perusahaan perlu memperbaiki efisiensi operasional. Bagi manajemen, ini menjadi indikator utama dalam menilai kinerja operasional.
2. Evaluasi Keputusan Investasi
ROCE juga menjadi alat penting bagi manajemen dalam menilai kelayakan proyek atau investasi baru. Jika ROCE sebuah proyek baru diproyeksikan lebih rendah dari rata-rata industri atau tingkat pengembalian yang diharapkan, manajemen dapat meninjau ulang keputusan tersebut. Sebaliknya, jika sebuah proyek menunjukkan potensi meningkatkan ROCE, maka itu adalah indikasi bahwa proyek tersebut layak dijalankan.
3. Identifikasi Efisiensi Keuangan
Dengan melihat ROCE, manajemen dapat mengevaluasi apakah perusahaan menggunakan modalnya dengan efisien. Misalnya, jika ROCE terus menurun dari tahun ke tahun, ini mungkin mengindikasikan bahwa modal perusahaan terlalu banyak diinvestasikan dalam aset yang kurang produktif.
4. Mengukur Keberlanjutan Bisnis
ROCE tidak hanya mencerminkan profitabilitas saat ini, tetapi juga mengindikasikan potensi keberlanjutan bisnis. Perusahaan dengan ROCE yang stabil atau meningkat dari waktu ke waktu menunjukkan bahwa mereka mampu menjaga efisiensi dalam jangka panjang, bahkan saat menghadapi tantangan ekonomi atau kompetisi yang ketat.
Permudah Perhitungan Keuangan Anda dengan Accurate Online
Menghitung ROCE ratio secara manual memang tidak sulit, tetapi menjadi rumit jika Anda harus melakukannya secara berkala untuk data yang besar. Dengan menggunakan Accurate Online, perusahaan dapat dengan mudah mengelola laporan keuangan, termasuk menghitung ROCE dan indikator lainnya secara otomatis dan akurat.
Hubungi customer service kami sekarang juga untuk mengetahui bagaimana solusi ini dapat membantu bisnis Anda tumbuh lebih efisien!