Szetoaccurate.com – Net Cash Flow atau arus kas bersih adalah jumlah bersih dari seluruh kas masuk (cash inflow) dan kas keluar (cash outflow) selama periode tertentu, seperti satu bulan, satu kuartal, atau satu tahun. Angka ini mencerminkan kesehatan keuangan perusahaan, terutama kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek, berinvestasi, dan menghasilkan laba di masa depan.
Daftar Isi Konten
ToggleCara Menghitung Net Cash Flow
Sederhananya, NCF adalah total arus kas masuk suatu bisnis dikurangi total arus kas keluar selama periode tertentu. Berikut ini rumus untuk menghitungnya:
NCF = Total Arus Kas Masuk – Total Arus Kas Keluar
Atau
NCF = Net Cash Flow Aktivitas Operasi + Net Cash Flow Aktivitas Investasi + Net Cash Flow Aktivitas Keuangan
Misalnya, sebuah perusahaan memiliki data arus kas operasi: Rp 500.000.000, arus kas investasi: – Rp 200.000.000, dan arus kas pendanaan: Rp 100.000.000. Maka:
Net Cash Flow = Rp 500.000.000 + (- Rp 200.000.000) + Rp 100.000.000 = Rp 400.000.000
Angka positif Rp 400.000.000 menunjukkan perusahaan memiliki arus kas bersih yang cukup untuk mendukung operasional dan aktivitas lainnya.
Jenis Net Cash Flow dalam Laporan Keuangan
Arus kas bersih dapat ditemukan dalam laporan arus kas (cash flow statement), yang biasanya dibagi menjadi tiga aktivitas utama yaitu:
1. Net Cash Flow dari Aktivitas Operasi
Arus kas ini berasal dari kegiatan inti bisnis, seperti penjualan produk atau jasa dan pembayaran beban operasional. Misal, kas masuk dari pelanggan dan kas keluar untuk pembayaran gaji, biaya bahan baku, atau utilitas. Berikut rumus untuk menghitungnya:
CFO = Pendapatan Bersih + Beban Non Tunai – Perubahan Modal Kerja
2. Net Cash Flow dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas ini melibatkan aktivitas pendanaan, seperti penerbitan saham, pinjaman, atau pembayaran dividen. Misal kas masuk dari penerbitan saham baru dan kas keluar untuk membayar dividen kepada pemegang saham. Berikut rumus untuk menghitungnya:
CFF = Arus Kas Masuk dari Penerbitan Ekuitas atau Hutang – (Dividen yang Dibayarkan + Pembelian Kembali Hutang dan Ekuitas)
3. Net Cash Flow dari Aktivitas Investasi
Arus kas ini berkaitan dengan pembelian atau penjualan aset tetap, seperti properti, mesin, atau investasi lainnya. Misal aas keluar untuk pembelian alat produksi dan kas masuk dari penjualan aset tetap. Berikut rumus untuk menghitungnya:
CFI = Pembelian/Penjualan Aset Tetap + Pembelian/Penjualan Usaha Lain + Pembelian/Penjualan Surat Berharga
Pentingnya Net Cash Flow bagi Bisnis
Berikut ini beberapa alasan mengapa penting untuk mengetahui atau menghitung arus kas bersih suatu bisnis:
1. Mengukur Kesehatan Keuangan Perusahaan
Arus kas bersih memberikan gambaran apakah perusahaan memiliki cukup uang tunai untuk membayar utang, membiayai operasional, atau melakukan ekspansi bisnis.
2. Mengidentifikasi Masalah Keuangan
Arus kas bersih yang negatif selama beberapa periode berturut-turut dapat menjadi tanda bahaya bahwa perusahaan mengalami kesulitan likuiditas.
3. Mendukung Pengambilan Keputusan
Informasi tentang arus kas bersih membantu manajemen menentukan kapan harus menekan biaya, mencari pendanaan tambahan, atau berinvestasi dalam proyek baru.
4. Meningkatkan Kepercayaan Investor
Arus kas bersih yang positif menunjukkan bahwa perusahaan memiliki pengelolaan keuangan yang baik, sehingga meningkatkan kepercayaan investor dan kreditor.
Permudah Perhitungan Net Cash Flow dengan Accurate Online
Mengelola dan menghitung net cash flow secara manual bisa memakan waktu dan rawan kesalahan, terutama jika bisnis Anda memiliki banyak transaksi setiap harinya. Dengan menggunakan software Accurate Online, Anda dapat menghitung arus kas bersih secara otomatis, akurat, dan cepat.
Yuk, optimalkan pengelolaan arus kas perusahaan Anda dengan Accurate Online sekarang juga! Hubungi customer service kami untuk informasi lebih lanjut dan dapatkan solusi terbaik untuk keuangan bisnis Anda!