Akuntansi

Kursus Akuntansi Online Bisa untuk Level Pemula!

Kursus Akuntansi Online, Bisa untuk Level Pemula!

SzetoAccurate.com – Dalam dunia bisnis yang semakin kompleks, pemahaman tentang akuntansi menjadi sangat penting. Bagi Anda yang ingin menguasai akuntansi, terutama menggunakan software Accurate, Szeto Accurate Consultants menawarkan kursus akuntansi online yang dirancang untuk semua level, dari pemula hingga ahli. Berikut adalah informasi lengkap mengenai kursus yang kami tawarkan. Mengapa Memilih Kursus Akuntansi Online di Szeto Accurate Consultants? Paket Kursus Akuntansi Online yang Tersedia Szeto One Szeto Online Szeto Two Kesimpulan Kursus akuntansi online di Szeto Accurate Consultants adalah pilihan tepat bagi Anda yang ingin meningkatkan keterampilan akuntansi, baik untuk keperluan pribadi maupun profesional. Dengan berbagai paket yang ditawarkan, Anda dapat memilih sesuai dengan kebutuhan dan preferensi belajar Anda. Jangan lewatkan kesempatan untuk belajar akuntansi dari trainer berpengalaman dan menguasai software akuntansi yang banyak digunakan di dunia bisnis saat ini. Segera daftarkan diri Anda dan tingkatkan kemampuan akuntansi Anda bersama kami!

Kursus Akuntansi Online, Bisa untuk Level Pemula! Read More »

Menampilkan Nomor Urut di Faktur Penjualan Accurate Online

Menampilkan Nomor Urut di Faktur Penjualan Accurate Online

Mengelola faktur penjualan dengan rapi dan profesional adalah kunci untuk menjaga kredibilitas bisnis Anda. Salah satu elemen penting dalam faktur adalah penomoran urut pada item yang tercantum. Penomoran ini tidak hanya memudahkan pembacaan, tetapi juga membantu dalam proses audit dan pelacakan barang.  Jika Anda menggunakan Accurate Online dan ingin menampilkan nomor urut pada faktur penjualan, berikut panduan lengkapnya. Mengapa Nomor Urut Penting dalam Faktur Penjualan? Nomor urut pada item di faktur penjualan memiliki beberapa manfaat, antara lain: Cara Menampilkan Nomor Urut di Faktur Penjualan Accurate Online Berikut ini langkah-langkah untuk menampilkan nomor urut di faktur penjualan pada Accurate Online: 1. Ke Modul Penjualan | Faktur Penjualan lalu klik pada Rancangan Formulir (tanda pengaturan di bagian atas sebelah kanan). 2. Selanjutnya kita akan masuk ke fitur Rancangan Formulir, klik Rincian | klik No | lalu ceklist pada bagian “Tampil di Label” klik Simpan, lalu klik tanda Save di bagian atas sebelah kanan. 3. Setelah sudah di setting untuk ditampilkan, maka lakukan refresh. Refresh bisa dilakukan dengan cara klik tombol bulat tidak sempurna di bagian atas sebelah kiri (samping tanda panah kanan dan kiri), dan silahkan bisa lihat transaksi nya… pada contoh di atas sudah muncul untuk nomor urut nya. Tingkatkan Kemampuan Anda dengan Szeto Accurate Consultant Menambahkan nomor urut pada faktur penjualan di Accurate Online bukanlah tugas yang sulit. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, Anda dapat meningkatkan profesionalisme dan efisiensi dalam pengelolaan faktur. Jika Anda ingin lebih mahir dalam menggunakan Accurate Online dan memanfaatkan fitur-fiturnya secara optimal, mengikuti pelatihan resmi adalah langkah yang tepat. Untuk memastikan Anda mendapatkan manfaat maksimal dari Accurate Online, penting untuk memahami semua fitur yang ditawarkan. Szeto Accurate Consultant menyediakan pelatihan komprehensif yang dirancang untuk membantu Anda menguasai penggunaan Accurate Online. Jangan ragu untuk menghubungi customer service kami sekarang dan jadwalkan pelatihan Anda. Dengan bimbingan profesional, Anda dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan semua aspek akuntansi bisnis Anda berjalan lancar.

Menampilkan Nomor Urut di Faktur Penjualan Accurate Online Read More »

Cara Mudah Menganalisis Bukti Transaksi Akuntansi

5 Cara Mudah Menganalisis Bukti Transaksi Akuntansi

Szeto Accurate – Menyusun laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya adalah salah satu tugas utama dalam dunia akuntansi. Langkah pertama yang harus Anda lakukan dalam proses ini adalah menganalisis bukti transaksi akuntansi dengan cermat. Mari kita bahas mengapa hal ini sangat penting dan bagaimana cara melakukannya dengan efektif. Mengapa Perlu Menganalisis Bukti Transaksi? Cermat dalam mengecek bukti transaksi akuntansi adalah kunci untuk memastikan kevalidan informasi yang akan digunakan dalam laporan keuangan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Anda harus sangat teliti dalam menganalisis bukti transaksi: Menjamin Kevalidan Bukti Transaksi: Dengan memeriksa bukti transaksi secara cermat, Anda dapat memastikan bahwa semua dokumen yang digunakan adalah sah dan dapat dipertanggungjawabkan. Bukti transaksi yang valid adalah dasar dari semua laporan keuangan yang akurat. Mencegah Kesalahan: Kesalahan dalam laporan keuangan dapat berakibat fatal, baik untuk perusahaan maupun untuk pemangku kepentingan. Dengan menganalisis bukti transaksi secara teliti, Anda dapat mengidentifikasi dan memperbaiki kesalahan sebelum laporan keuangan disusun. Menjaga Kepercayaan: Laporan keuangan yang akurat dan dapat dipercaya akan meningkatkan kepercayaan dari investor, kreditor, dan pihak lain yang berkepentingan. Kepercayaan ini sangat penting untuk kelangsungan bisnis. Menghindari Masalah Hukum: Bukti transaksi yang tidak valid dapat menyebabkan masalah hukum bagi perusahaan. Dengan memastikan bahwa semua bukti transaksi sah, Anda dapat menghindari potensi masalah hukum di masa depan. Cara Menganalisis Bukti Transaksi Berikut adalah langkah-langkah yang dapat Anda ikuti untuk menganalisis bukti transaksi akuntansi dengan cermat: Menganalisis bukti transaksi akuntansi dengan cermat adalah langkah awal yang sangat penting dalam menyusun laporan keuangan yang akurat. Dengan memastikan bahwa semua bukti transaksi valid, Anda tidak hanya menjaga keabsahan laporan keuangan, tetapi juga membangun kepercayaan dari pemangku kepentingan. Ingatlah bahwa kesalahan dalam laporan keuangan dapat berakibat fatal, jadi pastikan untuk selalu teliti dan cermat dalam setiap langkah analisis. Dengan demikian, Anda akan dapat menyusun laporan keuangan yang tidak hanya akurat, tetapi juga dapat diandalkan

5 Cara Mudah Menganalisis Bukti Transaksi Akuntansi Read More »

Transaksi Penjualan PPN dan Ekspor XML di Accurate Online

Transaksi Penjualan PPN 12% dengan DPP 11/12 di Accurate Online

SzetoAccurate.com – Dalam proses akuntansi, pencatatan transaksi penjualan yang melibatkan pajak pertambahan nilai (PPN) sangat penting untuk memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan. Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan transaksi penjualan PPN 12% dan DPP 11/12, serta cara mengekspor data dalam format XML menggunakan Accurate Online. Transaksi Penjualan PPN 12% dengan DPP 11/12 dan Ekspor XML Melalui Accurate Online Langkah 1: Input Transaksi Penjualan Langkah 2: Ekspor XML Faktur Keluaran Contoh Tampilan File XML Setelah proses ekspor selesai, file yang diunduh akan berupa XML. Berikut adalah contoh tampilan struktur XML yang dihasilkan: Kesimpulan Melalui langkah-langkah di atas, Anda dapat melakukan transaksi penjualan dengan tarif PPN 12% dan DPP 11/12 di Accurate Online, serta mengekspor data faktur penjualan dalam format XML dengan mudah. Proses ini tidak hanya memastikan kepatuhan terhadap peraturan perpajakan, tetapi juga memudahkan pengelolaan data keuangan perusahaan. Pastikan untuk selalu memeriksa dan memperbarui informasi pajak serta detail transaksi untuk menjaga akurasi laporan keuangan.

Transaksi Penjualan PPN 12% dengan DPP 11/12 di Accurate Online Read More »

Penggunaan Accurate Online dan Coretax Mempermudah Proses Akuntansi dan Pajak

Accurate Online dan Coretax, Mudahkan Akuntansi dan Pajak

SzetoAccurate.com – Penggunaan software akuntansi dan pajak menjadi sangat penting bagi perusahaan untuk mengelola keuangan dan kewajiban perpajakan. Accurate Online dan Coretax adalah dua platform yang banyak digunakan oleh pelaku bisnis di Indonesia. Kali ini kita ini akan membahas beberapa fitur dan tantangan yang dihadapi pengguna dalam mengintegrasikan kedua sistem ini, terutama terkait dengan ekspor faktur keluaran, transaksi uang muka, dan pengembangan fitur baru. 7 Hal yang Harus Anda Ketahui tentang Accurate Online dan Coretax 1. Ekspor Faktur Keluaran dan Dokumen Keluaran Salah satu fitur utama dari Accurate Online adalah kemampuannya untuk mengekspor faktur keluaran dan dokumen keluaran ke dalam format XML yang diperlukan untuk pelaporan pajak.  Proses ini sangat penting untuk memastikan bahwa semua transaksi tercatat dengan baik dan sesuai dengan ketentuan perpajakan yang berlaku. Dengan menggunakan Accurate Online, pengguna dapat dengan mudah menghasilkan laporan yang diperlukan untuk diajukan ke Direktorat Jenderal Pajak (DJP). 2. Transaksi Uang Muka dan Faktur yang Menggunakan Uang Muka Ada beberapa kendala yang perlu diperhatikan. Salah satunya adalah transaksi uang muka. Faktur yang menggunakan uang muka tidak dapat diekspor secara otomatis karena file XML yang dihasilkan tidak mendukung format tersebut. Pengguna diharuskan untuk mengunggah dokumen ini secara manual ke Coretax. Hal ini bisa menjadi tantangan bagi pengguna yang menginginkan efisiensi dalam proses pelaporan pajak bisnis Anda. 3. XML untuk Faktur Pergantian Selain itu, penting untuk dicatat bahwa XML untuk faktur pergantian juga tidak didukung oleh DJP. Ini berarti bahwa pengguna harus mencari solusi alternatif untuk mengelola faktur pergantian. Keterbatasan ini dapat menyebabkan kebingungan dan memerlukan perhatian ekstra dari pengguna untuk memastikan bahwa semua dokumen yang diperlukan disiapkan dengan benar. 4. Retur Dokumen Keluaran dalam Pengembangan Salah satu fitur yang sedang dalam tahap pengembangan adalah retur dokumen keluaran. Fitur ini diharapkan dapat mempermudah pengguna dalam mengelola pengembalian barang dan penyesuaian faktur. Dengan adanya fitur ini, diharapkan proses akuntansi dan pelaporan pajak menjadi lebih efisien dan akurat. 5. Dokumen Masukan dan Retur Dokumen Masukan Selain retur dokumen keluaran, dokumen masukan dan retur dokumen masukan juga masih dalam tahap pengembangan. Pengguna berharap bahwa fitur ini segera tersedia untuk mempermudah pencatatan dan pelaporan pajak terkait pembelian barang dan jasa. Dengan adanya fitur ini, pengguna dapat lebih mudah mengelola kewajiban perpajakan untuk bisnis Anda. 6. Digunggung dan Riset Impor di Coretax Satu lagi tantangan yang dihadapi pengguna adalah terkait dengan fitur digunggung. Saat ini, fitur ini belum dapat diekspor dan masih dalam tahap riset untuk mengetahui apakah impor ke Coretax memungkinkan atau tidak. Pengguna perlu menunggu informasi lebih lanjut mengenai hal ini agar dapat memanfaatkan fitur tersebut secara optimal. 7. Pentingnya Memperhatikan Import XML Terakhir, penting untuk memperhatikan proses impor XML. Pengguna harus menyadari bahwa file XML yang sama dapat terus diimpor tanpa adanya validasi data ganda oleh DJP. Hal ini disebabkan oleh perubahan dalam sistem di mana nomor faktur pajak sekarang dihasilkan secara otomatis oleh DJP, bukan diinput oleh pengguna.  Oleh karena itu, pengguna perlu memastikan bahwa data yang diimpor adalah data yang valid dan tidak menyebabkan kebingungan dalam pelaporan pajak. Penggunaan Accurate Online dan Coretax memberikan banyak kemudahan bagi pengguna dalam mengelola akuntansi dan kewajiban perpajakan.  Meskipun ada beberapa tantangan dan keterbatasan, seperti transaksi uang muka dan dukungan untuk faktur pergantian, pengembangan fitur baru seperti retur dokumen keluaran dan dokumen masukan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi sistem. Dengan memahami proses dan tantangan ini, pengguna dapat lebih siap dalam mengelola keuangan dan pajak dengan lebih baik. Tingkatkan keterampilan akuntansi Anda dengan pelatihan Accurate Online dari Szeto Accurate Consultants! Dapatkan pemahaman mendalam tentang fitur-fitur canggih Accurate Online yang akan mempermudah pengelolaan keuangan bisnis Anda. Dengan pelatihan yang disesuaikan, Anda akan belajar cara mengoptimalkan penggunaan software ini untuk efisiensi maksimal. Tim ahli kami siap membimbing Anda melalui setiap langkah, memastikan Anda dapat memanfaatkan semua potensi Accurate Online. Jangan lewatkan kesempatan untuk meningkatkan produktivitas dan akurasi laporan keuangan Anda. Daftar sekarang dan bawa bisnis Anda ke level berikutnya!

Accurate Online dan Coretax, Mudahkan Akuntansi dan Pajak Read More »

Panduan Mengelola Perubahan Tarif PPN di Accurate Online

Panduan Mengelola Perubahan Tarif PPN 12% di Accurate Online

SzetoAccurate.com – Dengan adanya perubahan tarif PPN 12%, pengguna Accurate Online perlu melakukan beberapa penyesuaian untuk memastikan transaksi berjalan lancar dan sesuai dengan peraturan terbaru. Berikut adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan: Mengelola Perubahan Tarif PPN 12% di Accurate Online Pemilihan Tarif PPN: Pastikan tarif PPN yang dipilih sudah sesuai, karena Accurate Online tidak akan mencegah penggunaan tarif selain 12% untuk transaksi tahun 2025. Berbeda dengan perubahan tarif di tahun 2022, pengguna harus lebih teliti dalam memilih tarif yang tepat. Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, pengguna Accurate Online dapat memastikan bahwa semua transaksi sesuai dengan perubahan tarif PPN terbaru dan meminimalkan potensi kesalahan dalam pelaporan pajak.

Panduan Mengelola Perubahan Tarif PPN 12% di Accurate Online Read More »

Cara Mengubah Tarif PPN ke di Accurate Online

Cara Mengubah Tarif PPN 11% ke 12% di Accurate Online

SzetoAccurate.com – Dengan adanya perubahan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12%, penting bagi pengguna Accurate Online untuk melakukan penyesuaian agar tetap mematuhi peraturan perpajakan yang berlaku. Artikel ini akan memberikan panduan langkah demi langkah tentang cara mengubah tarif PPN di Accurate Online, serta memastikan bahwa semua transaksi yang dilakukan sesuai dengan ketentuan terbaru. 1. Cara Mengubah Tarif PPN 11% Menjadi 12% 2. Cara Membuat Data Baru untuk Tarif PPN 12% Jika Anda lebih memilih untuk membuat data baru untuk tarif PPN 12%, ikuti langkah-langkah berikut: Mengatur Barang & Jasa untuk Menggunakan Tarif PPN 12% Setelah mengubah atau membuat tarif pajak, Anda perlu mengatur barang dan jasa yang akan menggunakan tarif PPN 12%. Berikut langkah-langkahnya: Rekomendasi Cara Mengubah PPN di Accurate Online Gunakan Cara ke 1 jika: Gunakan Cara ke 2 jika: Catatan Penting untuk Transaksi Sebelumnya Simulasi pada Database Duplikasi Untuk memastikan perubahan tarif PPN 12% tidak berdampak pada data asli, Anda dapat mencoba simulasi menggunakan database duplikasi. Dengan database duplikasi, Anda dapat memeriksa dampak perubahan tanpa mengganggu database asli. Panduan lengkap untuk menduplikasi database dapat Anda akses di sini: Panduan Duplikasi Database di Accurate Online.Dengan langkah-langkah ini, Anda dapat mulai mencatat transaksi dengan tarif PPN terbaru tanpa kendala. Jika Anda masih memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan lebih lanjut, jangan ragu untuk menghubungi tim support Accurate Online. Bergabunglah dengan Jasa Training Accurate di Szeto Accurate Consultants Apakah Anda ingin memaksimalkan penggunaan Accurate Online dalam bisnis Anda? Bergabunglah dengan jasa training kami di Szeto Accurate Consultants! Kami menawarkan pelatihan yang dirancang khusus untuk membantu Anda memahami dan mengoptimalkan fitur-fitur Accurate Online, termasuk pengaturan pajak dan manajemen transaksi. Dengan pelatihan kami, Anda akan mendapatkan pengetahuan mendalam dan keterampilan praktis yang diperlukan untuk mengelola keuangan bisnis Anda dengan lebih efisien. Hubungi kami sekarang untuk informasi lebih lanjut dan jadwalkan sesi pelatihan Anda!

Cara Mengubah Tarif PPN 11% ke 12% di Accurate Online Read More »

Jenis Jenis Beban Penjualan dalam Akuntansi

Jenis-Jenis Beban Penjualan dalam Akuntansi

Szetoaccurate.com – Beban penjualan adalah salah satu komponen penting yang harus dikelola dengan baik oleh perusahaan. Dalam akuntansi, beban penjualan merujuk pada semua biaya yang dikeluarkan untuk mempromosikan, mendistribusikan, dan menjual produk atau jasa kepada pelanggan. Memahami jenis-jenis beban penjualan ini akan membantu perusahaan mengontrol pengeluaran dan meningkatkan efisiensi penjualan.  Jenis-Jenis Beban Penjualan dalam Akuntansi Berikut ini penjelasan mengenai beberapa jenis beban penjualan yang sering dijumpai dalam laporan keuangan: 1. Beban Iklan dan Promosi Jenis beban penjualan ini meliputi semua pengeluaran terkait pemasaran produk atau jasa, seperti iklan di media cetak, online, atau televisi, biaya pembuatan materi promosi, hingga biaya penyelenggaraan acara promosi. Beban iklan biasanya bertujuan untuk meningkatkan kesadaran merek dan menarik minat konsumen terhadap produk yang ditawarkan. 2. Beban Gaji dan Komisi Tim Penjualan Gaji dan komisi merupakan bagian penting dari beban penjualan. Komisi seringkali diberikan sebagai insentif kepada tim penjualan untuk mencapai target tertentu. Beban ini perlu dikelola secara cermat agar tidak melebihi anggaran perusahaan namun tetap memotivasi tim penjualan. 3. Beban Distribusi dan Pengiriman Beban ini mencakup biaya yang dikeluarkan untuk mendistribusikan produk kepada pelanggan, seperti biaya pengiriman, pengemasan, dan asuransi barang. Perusahaan yang memiliki cakupan distribusi luas biasanya memiliki beban distribusi yang lebih tinggi, sehingga efisiensi logistik menjadi hal yang sangat penting. 4. Beban Penyusutan Peralatan Penjualan Jika perusahaan menggunakan peralatan khusus seperti kendaraan untuk tim penjualan atau peralatan pameran, penyusutan alat-alat ini juga termasuk dalam beban penjualan. Penyusutan ini harus dicatat dalam laporan keuangan agar mencerminkan penggunaan aset secara akurat. 5. Beban Operasional Gerai atau Kantor Penjualan Untuk perusahaan yang memiliki gerai fisik atau kantor penjualan, biaya operasional seperti sewa, listrik, dan perlengkapan kantor juga masuk ke dalam beban penjualan. Beban ini biasanya tergolong tetap dan perlu diatur agar tetap efisien. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Beban Penjualan Besarnya beban penjualan suatu perusahaan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor internal maupun eksternal, seperti: 1. Strategi Penjualan dan Pemasaran Strategi penjualan dan pemasaran yang agresif, seperti iklan besar-besaran, pameran dagang internasional, dan promosi intensif, umumnya menghasilkan biaya yang lebih tinggi dibandingkan strategi yang lebih terfokus dan hemat biaya. 2. Tingkat Persaingan Di pasar dengan persaingan ketat, perusahaan perlu mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk menarik perhatian pelanggan dan membedakan produknya dari pesaing, sehingga meningkatkan beban penjualan. 3. Kondisi Ekonomi Kondisi ekonomi yang buruk dapat menyebabkan konsumen mengurangi pengeluaran, mereka. Hal ini dapat berdampak pada penjualan dan mendorong perusahaan untuk menurunkan biaya pemasaran, yang memengaruhi beban penjualan. 4. Internal Perusahaan Perusahaan dengan operasional yang efisien dan terstruktur baik dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan meminimalkan pemborosan, sehingga menghasilkan beban penjualan yang lebih rendah. Permudah Pengelolaan Beban Penjualan dengan Accurate Online Memahami jenis-jenis beban penjualan dapat membantu perusahaan mengidentifikasi area mana yang membutuhkan pengendalian biaya lebih baik sehingga dapat meningkatkan profitabilitas.Jika Anda ingin mempermudah pengelolaan beban penjualan dan keuangan perusahaan, Accurate Online adalah solusi terbaik.  Dengan fitur lengkap dan mudah digunakan, Accurate Online dapat membantu Anda mengelola laporan keuangan, termasuk beban penjualan, secara otomatis dan efisien. Hubungi customer service kami sekarang juga untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan rasakan berbagai kemudahannya!

Jenis-Jenis Beban Penjualan dalam Akuntansi Read More »

Metode Penentuan HPP dan Cara Menghitungnya

Metode Penentuan HPP dan Cara Menghitungnya

Szetoaccurate.com – Dalam dunia bisnis, salah satu hal yang paling krusial untuk dikelola dengan baik adalah HPP. Dengan mengetahui harga pokok penjualan, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang sesuai dan mengoptimalkan profit. Artikel ini akan membahas metode penentuan HPP dan cara menghitungnya secara sederhana. Pengertian Harga Pokok Penjualan (HPP) Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah total biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau jasa yang dijual kepada pelanggan. Biaya ini meliputi bahan baku, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik yang terkait langsung dengan proses produksi. HPP penting untuk menentukan apakah bisnis Anda menghasilkan laba atau justru mengalami kerugian. Metode Penentuan Harga Pokok Penjualan (HPP)  Berikut beberapa metode yang sering digunakan untuk menentukan harga pokok penjualan: 1. Metode Perpetual (Buku Besar) Pada metode ini, pencatatan harga pokok penjualan dilakukan secara real-time. Setiap kali ada transaksi, baik itu pembelian atau penjualan, harga pokok penjualan langsung diperbarui. Metode ini biasanya digunakan oleh perusahaan dengan volume transaksi tinggi karena memudahkan pelacakan stok dan biaya secara langsung. 2. Metode Periodik (Berkala) Metode ini menghitung harga pokok penjualan di akhir periode akuntansi. Semua transaksi selama periode tersebut dicatat, lalu dianalisis untuk menghitung HPP. Meskipun lebih sederhana dibanding metode perpetual, metode periodik memerlukan waktu lebih lama untuk evaluasi karena data dihitung sekaligus di akhir periode. 3. Metode Rata-Rata Tertimbang (Weighted Average) Metode ini menghitung rata-rata biaya dari seluruh barang yang ada di persediaan. Metode rata-rata cocok untuk perusahaan yang menjual barang dengan sifat homogen, seperti bahan bakar atau bahan baku. 4. Metode FIFO (First In, First Out) Metode FIFO mengasumsikan barang yang pertama kali masuk adalah barang yang pertama kali dijual. Dengan metode ini, harga pokok penjualan dihitung berdasarkan harga pembelian awal. Metode ini cocok untuk perusahaan yang menjual barang dengan masa penyimpanan singkat, seperti makanan atau barang mudah rusak. 5. Metode LIFO (Last In, First Out) Metode LIFO mengasumsikan barang yang terakhir masuk adalah barang yang pertama kali dijual. Metode ini sering digunakan saat harga bahan baku cenderung naik, karena dapat mencerminkan biaya terbaru dalam harga pokok penjualan. Rumus dan Cara Menghitung Harga Pokok Penjualan Rumus dasar untuk menghitung harga pokok penjualan yaitu sebagai berikut: HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir Berikut ini langkah-langkah untuk menghitungnya: Contoh perhitungan: Sebuah perusahaan memiliki persediaan awal senilai Rp 100 juta, pembelian bersih selama periode akuntansi sebesar Rp 200 juta, dan persediaan akhir senilai Rp 150 juta. Maka, harga pokok penjualan perusahaan tersebut adalah: HPP = Persediaan Awal + Pembelian Bersih – Persediaan Akhir HPP = Rp 100 juta + Rp 200 juta – Rp 150 juta = Rp 150 juta Permudah Pengelolaan Harga Pokok Penjualan dengan Accurate Online Pengelolaan harga pokok penjualan yang baik membantu perusahaan meningkatkan efisiensi biaya produksi dan margin keuntungan. Untuk mempermudah perhitungan dan pengelolaan HPP, Anda dapat menggunakan Accurate Online.  Dengan fitur canggihnya, Accurate Online membantu Anda menghitung keuangan secara otomatis, mencatat transaksi, dan menyusun laporan keuangan secara efisien. Hubungi customer service kami sekarang dan rasakan kemudahan mengelola keuangan bisnis Anda!

Metode Penentuan HPP dan Cara Menghitungnya Read More »

Metode Penyusutan Aset Tetap dan Rumus Menghitungnya

Metode Penyusutan Aset Tetap dan Rumus Menghitungnya

Szetoaccuarte.com – Penyusutan aset tetap adalah proses akuntansi yang digunakan untuk mengalokasikan biaya aset tetap, seperti mesin, kendaraan, atau bangunan, selama masa manfaatnya. Tujuan utama dari penyusutan adalah mencerminkan penurunan nilai aset secara bertahap akibat penggunaan, keusangan, atau kerusakan alami.  Memahami metode penyusutan aset tetap sangat penting bagi pihak manajemen perusahaan karena berdampak langsung pada laporan keuangan, penghitungan pajak, dan pengelolaan anggaran bisnis.  Metode Penyusutan Aset Tetap dan Rumusnya Terdapat beberapa metode penyusutan yang umum digunakan, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri. Berikut  ini penjelasan beberapa metode yang populer digunakan beserta rumus untuk menghitungnya: 1. Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Metode penyusutan ini adalah yang paling sederhana dan paling umum digunakan. Penyusutan dihitung secara merata setiap tahun selama masa manfaat aset.  Rumus: Penyusutan Tahunan = (Harga Perolehan − Nilai Sisa) : Masa Manfaat Kelebihan: Kekurangan: Contoh perhitungan: Jika perusahaan membeli mesin seharga Rp 100.000.000 dengan nilai sisa Rp 10.000.000 dan masa manfaat 5 tahun, maka penyusutan tahunan adalah: Penyusutan Tahunan = (Rp100.000.000 − Rp10.000.000) : 5​ = Rp 18.000.000 2. Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) Metode ini menggunakan persentase tetap untuk mengurangi nilai buku aset setiap tahun. Penyusutan lebih besar di tahun-tahun awal dan akan menjadi semakin kecil di tahun-tahun berikutnya.  Rumus: Penyusutan Tahunan = Persentase Penyusutan × Nilai Buku Awal Tahun Kelebihan: Kekurangan: Contoh perhitungan: Jika nilai buku awal aset adalah Rp 100.000.000 dan persentase penyusutan 20%, maka penyusutan tahun pertama adalah: Penyusutan Tahunan = 20% × Rp 100.000.000 = Rp 20.000.000 3. Metode Jumlah Angka Tahun (Sum of the Years’ Digits Method) Metode ini mengalokasikan biaya penyusutan berdasarkan rasio angka tahun terhadap jumlah total angka tahun masa manfaat aset.  Rumus: Penyusutan Tahunan = (Tahun Sisa : Jumlah Total Tahun) × (Harga Perolehan − Nilai Sisa) Kelebihan: Kekurangan: Contoh perhitungan: Jika aset memiliki masa manfaat 5 tahun, jumlah total tahun adalah 1 + 2 + 3 + 4 + 5 = 15. Jika harga perolehan Rp 100.000.000 dan nilai sisa Rp 10.000.000, maka penyusutan tahun pertama adalah: Penyusutan Tahunan = (5 : 15) × (Rp 100.000.000 − Rp 10.000.000) = Rp 30.000.000 4. Metode Unit Produksi (Units of Production Method) Metode ini menghitung penyusutan berdasarkan penggunaan aset, seperti jumlah unit yang dihasilkan atau jam operasi mesin. Rumus: Penyusutan per Unit = (Harga Perolehan − Nilai Sisa) : Total Unit yang Diharapkan Kelebihan: Kekurangan: Contoh perhitungan: Jika mesin seharga Rp 100.000.000 menghasilkan total 50.000 unit selama masa manfaatnya, dengan nilai sisa Rp 10.000.000, maka penyusutan per unit adalah: ​Penyusutan per Unit = (Rp 100.000.000− Rp 10.000.000) : 50.000 = Rp 1.800 5. Metode Penyusutan Komposit (Composite Depreciation Method) Metode ini merupakan kombinasi dari metode garis lurus dan metode saldo menurun. Biasanya digunakan untuk aset yang memiliki pola penurunan nilai yang tidak linier. Kelebihan: Kekurangan: Pentingnya Memilih Metode Penyusutan yang Tepat Pemilihan metode penyusutan sangat memengaruhi laporan keuangan, terutama dalam hal laba bersih dan nilai aset. Perusahaan harus mempertimbangkan karakteristik aset, kebijakan akuntansi, serta peraturan pajak yang berlaku. Untuk mempermudah pengelolaan aset tetap dan penyusutan, Anda dapat menggunakan Accurate Online. Software ini dirancang untuk membantu perusahaan menghitung penyusutan secara otomatis dengan berbagai metode yang sesuai dengan kebutuhan Anda. Ayo optimalkan pengelolaan aset tetap perusahaan Anda dengan Accurate Online! Hubungi customer service kami untuk informasi lebih lanjut sekarang juga.

Metode Penyusutan Aset Tetap dan Rumus Menghitungnya Read More »

Chat di WhatsApp
1
Butuh Bantuan? 👋
Scan the code
Halo Bapak/Ibu👋
Ada yang Bisa Hellen Bantu?