SzetoAccurate.com – Apa itu actual costing? Actual costing atau dalam bahasa Indonesia disebut sebagai biaya aktual, adalah metode akuntansi yang menghitung biaya berdasarkan pengeluaran nyata yang terjadi dalam suatu proyek, operasi, atau aktivitas bisnis. Metode ini memberikan gambaran yang akurat tentang biaya yang telah dikeluarkan, sehingga dapat digunakan untuk evaluasi kinerja dan pengambilan keputusan bisnis.
Pengertian Actual Costing
Actual cost adalah total biaya yang benar-benar dikeluarkan untuk menyelesaikan suatu aktivitas, seperti produksi barang, pelaksanaan proyek, atau layanan tertentu. Berbeda dengan estimasi atau biaya standar, actual cost mencerminkan pengeluaran riil yang tercatat pada laporan keuangan.
Dalam praktiknya, biaya ini mencakup berbagai komponen seperti:
- Biaya bahan baku: Pengeluaran untuk pembelian material.
- Biaya tenaga kerja: Upah yang dibayarkan kepada pekerja.
- Biaya overhead: Biaya tidak langsung seperti listrik, sewa, atau penyusutan alat.
- Biaya administrasi dan lainnya: Termasuk biaya transportasi, komunikasi, dan lain-lain.
Cara Menghitung Actual Costing
Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghitung actual cost:
- Identifikasi Komponen Biaya
Catat semua jenis biaya yang relevan dengan proyek atau aktivitas, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan biaya tambahan lainnya. - Kumpulkan Data Pendukung
Pastikan untuk mengumpulkan data terkait pengeluaran masing-masing komponen. Misalnya:
Jumlah bahan baku yang dibeli dan harganya.
Total jam kerja dan tingkat upah pekerja.
Biaya utilitas atau alat yang digunakan. - Hitung Biaya Tiap Komponen
Lakukan perhitungan masing-masing komponen, seperti:
Biaya bahan baku: Jumlah bahan baku × harga per unit.
Biaya tenaga kerja: Jam kerja × tarif upah.
Biaya overhead: Alokasi sesuai metode yang digunakan (misalnya, berdasarkan jam kerja atau luas area). - Jumlahkan Semua Biaya
Totalkan seluruh komponen biaya untuk mendapatkan angka akhir actual cost. - Bandingkan dengan Anggaran
Setelah mendapatkan total actual cost, bandingkan dengan anggaran awal untuk mengevaluasi efisiensi. - Analisis Varians (Opsional)
Jika terdapat perbedaan signifikan antara biaya aktual dan anggaran, lakukan analisis untuk memahami penyebabnya.
Contoh Penghitungan Actual Costing
Studi Kasus: Produksi Barang A
Sebuah perusahaan memproduksi barang A dengan data berikut:
- Bahan baku: Rp50.000/unit untuk 1.000 unit (Rp50.000.000).
- Tenaga kerja: 500 jam kerja × Rp100.000/jam (Rp50.000.000).
- Biaya overhead: Rp20.000.000.
Langkah Penghitungan:
- Total bahan baku = Rp50.000.000.
- Total tenaga kerja = Rp50.000.000.
- Total biaya overhead = Rp20.000.000.
- Total Actual Cost = Rp50.000.000 + Rp50.000.000 + Rp20.000.000 = Rp120.000.000.
Perusahaan kemudian membandingkan biaya aktual ini dengan anggaran awal sebesar Rp110.000.000, sehingga terdapat varians Rp10.000.000 (overspending).
Actual costing adalah alat penting dalam akuntansi untuk mengevaluasi efisiensi pengeluaran. Dengan memahami biaya aktual, bisnis dapat meningkatkan pengelolaan anggaran, menganalisis kinerja, dan membuat keputusan yang lebih baik. Baik dalam operasi bisnis konvensional, metode ini memberikan transparansi dan akurasi dalam pencatatan keuangan.